Wajib Tahu! Kebocoran Cairan Mobil ini Bisa Berbahaya

icon 17 October 2025
icon Admin

Menjaga kondisi mobil agar selalu prima tidak hanya soal perawatan mesin, tetapi juga memperhatikan kemungkinan kebocoran cairan mobil. 

Banyak pengendara yang mengabaikan bercak cairan di bawah kendaraan, padahal hal itu bisa menjadi tanda adanya masalah serius. Setiap cairan dalam mobil memiliki fungsi penting dan karakteristik yang berbeda. 

Mengenali jenis cairan berdasarkan warna atau bau dapat membantu Anda mencegah kerusakan lebih parah sebelum terlambat.

Jenis-Jenis Cairan Mobil yang Berisiko Mengalami Kebocoran

Ada beberapa jenis cairan pada kendaraan yang berisiko mengalami kebocoran jika tidak dirawat dengan baik. Berikut di antaranya:

  • Oli Mesin (Engine Oil)

Oli mesin berfungsi melumasi komponen logam agar tidak cepat aus akibat gesekan. Kebocoran oli mesin biasanya terlihat dari warna cokelat tua hingga hitam dan terasa agak kental saat disentuh. Titik kebocoran umumnya berada di bawah mesin atau dekat filter oli.

Jika kebocoran oli mesin dibiarkan, pelumasan akan berkurang dan mesin bisa cepat panas, bahkan mengalami overheat atau macet total (engine seizure). 

Segera periksa dan tambahkan oli sesuai batas aman, lalu bawa ke bengkel untuk memastikan sumber kebocoran.

  • Oli Rem (Brake Fluid)

Oli rem atau cairan rem sangat penting untuk sistem pengereman. Cairan ini biasanya berwarna bening kekuningan dan memiliki bau agak menyengat seperti minyak kimia. Kebocoran oli rem sering terjadi di sekitar roda atau bagian bawah pedal rem.

Gejala yang paling terasa adalah rem menjadi blong atau terasa empuk saat diinjak. Kondisi ini sangat berbahaya karena mengurangi kemampuan mobil berhenti secara efektif. 

Jangan tunda untuk memeriksa sistem rem jika Anda mencium bau aneh atau melihat cairan berwarna kuning di lantai garasi.

  • Coolant (Cairan Radiator)

Coolant atau cairan radiator berfungsi menjaga suhu mesin agar tetap stabil. Cairan ini memiliki warna mencolok seperti hijau, merah muda, atau biru, tergantung jenis dan mereknya. 

Jika Anda menemukan cairan berwarna cerah dengan bau manis di bawah mobil, kemungkinan besar itu adalah kebocoran coolant.

Kebocoran radiator bisa menyebabkan mesin cepat panas (overheating) yang berpotensi merusak komponen vital seperti gasket kepala silinder atau blok mesin. 

Jangan hanya menambah air radiator biasa, karena air tanpa coolant tidak mampu melindungi sistem pendingin dari karat dan panas berlebih.

  • ATF (Automatic Transmission Fluid)

Untuk mobil transmisi otomatis, ATF (Automatic Transmission Fluid) berfungsi melumasi dan mengatur perpindahan gigi. 

Cairan ini biasanya berwarna merah muda atau merah tua dengan bau agak khas seperti minyak terbakar. Kebocoran ATF sering muncul di sekitar bawah transmisi.

Jika kebocoran cairan transmisi terjadi, perpindahan gigi bisa menjadi kasar, tersendat, atau bahkan gagal total. Selain itu, komponen transmisi bisa cepat rusak karena kurang pelumasan.

Bahaya Mengabaikan Kebocoran Cairan Mobil

Setiap kebocoran cairan mobil memiliki dampak yang berbeda, namun semuanya bisa berujung pada kerusakan besar jika dibiarkan. 

Cairan yang bocor bukan hanya mengurangi kinerja sistem, tetapi juga bisa memicu korsleting, karat, dan kebakaran mesin. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan begitu Anda melihat cairan menetes di bawah mobil.

Mengenali kebocoran cairan mobil sejak dini adalah langkah penting dalam menjaga performa dan keselamatan berkendara. Setiap cairan, mulai dari oli mesin, oli rem, coolant, hingga ATF, memiliki warna dan bau khas yang bisa dijadikan petunjuk. 

Jika Anda menemukan tanda-tanda kebocoran, segera bawa mobil ke bengkel profesional agar masalah dapat ditangani sebelum menimbulkan kerusakan lebih serius. Ingat, satu tetes cairan yang bocor bisa menjadi awal dari kerusakan besar jika tidak segera ditangani.

Kunjungi bengkel Suzuki Megah Putra untuk perawatan terbaik kendaraan kesayangan Anda.